Kabupaten Mojokerto, majalahglobal.com – Guna membangun masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko menekankan, agar seluruh elemen masyarakat dapat berkomitmen serta bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup ditingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan.

Peringati Hari Otoda Ke-28, Sekda Kabupaten Mojokerto Tekankan Mojokerto Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau Dan Ciptakan Lingkungan Sehat
Peringati Hari Otoda Ke-28, Sekda Kabupaten Mojokerto Tekankan Mojokerto Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau Dan Ciptakan Lingkungan Sehat

Hal tersebut disampaikan oleh Teguh Gunarko saat menjadi Inspektur upacara dalam rangka memperingati Hari Jadi Otonomi Daerah (Otoda) ke-28 di halaman Pemerintah Kabupaten Mojokerto, pada Senin, (25/4) pagi.

Peringati Hari Otoda Ke-28, Sekda Kabupaten Mojokerto Tekankan Mojokerto Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau Dan Ciptakan Lingkungan Sehat
Peringati Hari Otoda Ke-28, Sekda Kabupaten Mojokerto Tekankan Mojokerto Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau Dan Ciptakan Lingkungan Sehat

Dalam arahannya, Teguh Gunarko yang membacakan amanat Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian mengatakan, bahwa berdasarkan prinsip dasar, otonomi daerah dirancang untuk mencapai dua tujuan yakni kesejahteraan serta demokrasi.

Peringati Hari Otoda Ke-28, Sekda Kabupaten Mojokerto Tekankan Mojokerto Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau Dan Ciptakan Lingkungan Sehat
Peringati Hari Otoda Ke-28, Sekda Kabupaten Mojokerto Tekankan Mojokerto Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau Dan Ciptakan Lingkungan Sehat

“Tujuan kesejahteraan desentralisasi diarahkan untuk memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien serta pemanfaatan SDA yang bijak dan berkelanjutan, dan segi demokrasi kebijakan desentralisasi menjadi instrumen pendidikan politik lokal yang mempercepat terwujudnya masyarakat Madani,” ungkapnya.

Selain itu, Peringatan Hari Otoda ke-28 dengan mengusung tema ‘Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Sehat’, Teguh mengatakan, konteks ekonomi hijau merupakan salah satu dari enam strategi transformasi ekonomi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia pada tahun 2045.

“Kebijakan desentralisasi memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan Sumber Daya Alam secara lebih efisien dan berkelanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dalam menggabungkan kebijakan otonomi daerah yang berfokus pada ekonomi hijau maka, Teguh menilai, hal tersebut dapat berdampak positif, baik untuk masyarakat Bumi Majapahit, lingkungan, maupun perekonomian secara keseluruhan.

Selain itu, Ia juga mengatakan, pada momen memperingati Hari Otoda ke-28 diharapkan dapat mendorong Pemda untuk mendukung berbagai program nasional yang meliputi penanganan stunting, penurunan angka kemiskinan ekstrim, pengendalian inflasi, peningkatan pelayanan publik yang berkualitas melalui Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), percepatan proses pemulihan perekonomian nasional maupun daerah, serta ekonomi hijau dan lingkungan sehat.

“Pemerintah pusat juga menargetkan untuk tahun 2024 angka stunting turun menjadi 14% secara nasional,” tuturnya.

Diakhir arahannya, Teguh juga menyampaikan, bahwa sangat diperlukan melaksanakan berbagai koordinasi serta pengambilan langkah yang strategis dalam upaya penurunan angka stunting di wilayah masing-masing.

“Dukungan arah kebijakan dan anggaran untuk perbaikan pola asuh dan lingkungan, penanganan kurang gizi dan anemia harus tepat sasaran kepada ibu dan anak,” pungkasnya.(Jay)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan