Table of contents: [Hide] [Show]
    Majalahglobal.com, Mojokerto – Kabid Bina Marga DPUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya membantah adanya permainan pemenang proyek. Selain itu, ia juga menjelaskan hanya beberapa proyek saja yang dimenangkan oleh PT. Jisoelman (Perusahaan milik keluarga Bupati Mojokerto).

    Henri Surya menerangkan, DPUPR Kabupaten Mojokerto berjalan sesuai aturan.

    “Yang kita ambil di e-katalog adalah perusahaan-perusahaan yang sudah pasang etalase dan disitu ada TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Jadi yang kita ambil itu perusahaan yang legalitasnya sudah terjaga. Kemudian syarat berikutnya harus ber-TKDN untuk material-material utama,” tegas Henri Surya, Selasa (4/6/2024) di ruangan kerjanya.

    Dijelaskannya, bagaimana cara mendapatkan TKDN, ya harus mengurus ke Kementrian Perindustrian. Salah satu syaratnya adalah bahan material dan peralatan harus diverifikasi Kementerian Perindustrian.

    “Selain itu perusahaan tersebut harus ber-ISO 9001. Jadi yang kita ambil adalah perusahaan yang sudah terverifikasi dalam hal ini sudah tayang di etalase dan harus ber-TKDN,” tandas Henri Surya.

    Ditambahkannya, kalau soal di lapangan ada pelanggaran yaitu menjadi urusan perusahaan, penggali dan Kementerian Perindustrian. Kalau benar melanggar, tinggal Kementerian Perindustrian berani tidak membekukan.

    “Jadi tinggal melihat ketegasan dari Kementerian Perindustrian. Atau minimal TKDN-nya dicabut saja, maka sudah tidak bisa menjadi pemenang proyek, karena syaratnya harus ber-TKDN,” jelas Henri Surya.

    Disebutkannya, pemenang proyek Binamarga di Kabupaten Mojokerto itu tidak hanya PT. Jisoelman dan CV. Musika. Bahkan tahun ini tidak ada proyek yang dimenangkan CV. Musika. Pemenang aspal tahun ini hanya trijaya, CI, bumi indo, dan merak.

    “Untuk beton semua pabrik terlibat, mulai dari merak, tugu, trijaya, cahaya indah, siba beton, bumi indo, dan WSN. Jadi tidak benar semua proyek dikuasai PT. Jisoelman. Saya tidak hafal berapa persen proyek di Kabupaten Mojokerto yang dikuasai PT. Jisoelman. Hanya beberapa saja yang pakai PT. Jisoelman. Utara sungai itu rata-rata siba beton,” ungkap Henri Surya.

    Lebih lanjut dikatakannya, e-katalog itu memang amanat Presiden. Jadi urut-urutan proses pengadaan itu memang yang pertama e-katalog, lalu tender cepat, penunjukan langsung, baru tender umum.

    “Kalau informasi tentang kegiatan di Kabupaten Mojokerto bisa diakses di website sistem informasi rencana umum pengerjaan (SIRUP). Kalau soal sosialisasi kita sudah berkali-kali sosialisasi. Mulai dari sosialisasi ke Kepala Desa dan Camat kami undang semua,” ujar Henri Surya.

    Kemudian terkait sosialisasi pengadaan e-katalog, pihaknya sudah memberikan pengumuman sosialisasi dari sejak Desember 2023 melalui website Pemkab Mojokerto.

    “Kemudian kita lakukan sosialisasi e-katalog secara tatap muka kepada para kontraktor. Sudah sejak 2023 saya belajar e-katalog. Jadi ya mau tidak mau kita laksanakan e-katalog. Memang saya akui di luar sana ada isu negatif terkait e-katalog. Contohnya siapa yang berani memberikan cashback paling besar, yaitu yang dipesan e-katalog. Padahal hal ini tidak benar, kita telah melakukan tahapan demi tahapan sesuai aturan,” tutup Henri Surya. (Jay/Adv)

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Iklan