Kabupaten Mojokerto, majalahglobal.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyabet penghargaan ‘beritajatim Award 2024’ sebagai ‘Kepala Daerah Peduli Stunting’. Penghargaan tersebut diraih oleh Bupati Ikfina saat merayakan Hari Jadi Beritajatim.com ke-18.
Penghargaan itu, diserahkan langsung oleh Direktur Utama Beritajatim.com, Ainur Rohim didampingi Pemimpin Redaksi, Dwi Eko Lokononto dan Direktur Bisnis, Saptini Darmaningrum kepada Bupati Ikfina di ruang kerja Bupati Mojokerto Lantai II, Kantor Pemkab Mojokerto, pada Selasa (14/5) sore.
Diketahui, dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Bupati Ikfina, angka stunting di Bumi Majapahit mengalami penurunan. Hal tersebut dibuktikan dari hasil survey Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 lalu, angka stunting Kabupaten Mojokerto mencapai 27,4 persen.
Pada tahun 2022 angka stunting di Bumi Majapahit turun menjadi 11,6 persen, dan di tahun 2023, angka stunting terus menurun sampai 9,6 persen.
Adapun upaya yang dilakukan oleh Bupati Ikfina dalam menurunkan stunting, mulai dari membuat regulasi dalam menurunkan stunting seperti Peraturan Bupati Nomor 66 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi, Surat Keputusan Bupati Nomor 188.45/160/HK/416-012/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Surat Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 188.45/5/KEP/416-000/2022 tentang TPPS tingkat kecamatan.
Tak hanya itu, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto juga melaksanakan rembuk stunting, yang menjadi salah satu langkah dalam mempercepat penurunan stunting dengan membuat kebijakan percepatan penurunan stunting, strategi dan tantangan di Kabupaten Mojokerto.
Lintas sektor dan pemerintah desa juga memiliki peranan penting dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut. Selain itu, rembuk stunting juga menjabarkan terkait hasil analisis situasi untuk lokasi desa prioritas percepatan penurunan stunting tahun 2024 dan tahun 2025. Serta terdapat rencana program atau kegiatan percepatan penurunan stunting di desa lokasi prioritas tahun 2024 dan tahun 2025.
Selanjutnya, dalam menurunkan angka stunting, terdapat pula penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting secara terintegrasi kabupaten mojokerto tahun 2024, dan penandatanganan berita acara rembuk stunting Kabupaten Mojokerto tahun 2024. Sehingga dengan berbagai upaya yang dilakukan, Bupati Ikfina mengharapkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto di akhir 2024 dibawah 5 persen.
Diterimanya penghargaan itu, Bupati Ikfina juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Beritajatim.com atas penghargaan yang diberikan kepadanya dalam upaya menurunkan angka stunting di Bumi Majapahit.
“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Iya, setiap hari hampir program Pemerintah Kabupaten Mojokerto fokus dalam penanganan stunting,” ungkapnya.
Bupati Ikfina juga membeberkan berbagai program yang dilakukan dalam menurunkan angka stunting seperti di awal minggu yakni di hari Senin ia menerima kunjungan sejumlah siswa-siswi PAUD, yakni SAPA Bunda. SAPA Bunda akronim dari Sambang PAUD dengan Bunda. Di hari Selasa ada Program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI), Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI).
“Yang baru GEMPY, Gen – Z Mojokerto Yeay program dari Diskominfo. Rabu ada Gelora Cinta, Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Stunting Anak Balita. Kemudian ada Satyagatra yakni Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera dan ada Bulik Soima yakni Tilik Deso Mirsani Masyarakat. Kamis ada program DHASAT yakni Dapur Sehat Atasi Stunting,” jelasnya.
Di hari Jumat, lanjut Bupati Ikfina yang didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto, ada program ‘Jumat CERIA’ yakni Cantik, Energik, Rajin, Inovatif, Aktif. Hari Sabtu, ada program Santika yakni Sabtu Sehat di Puskesmas bersama anak TK serta di hari Minggu ada program Sebar Buah Mojo yakni Senam Bareng Bupati Mojokerto.
“Jadi program Pemerintah Kabupaten Mojokerto selama satu minggu, setiap harinya ada program mulai anak PAUD, remaja hingga lansia. Ini ada program baru bersama Karang Taruna, belum tahu nanti namanya apa. Mungkin ada nama ngopi, ngopinya dan nanti akan digelar malam hari karena untuk remaja,” pungkasnya. (Jay)